1. Peserta memahami bahwa pensiun bukan akhir segalanya, tapi awal untuk membangun kehidupan yang lebih baik.

2. Peserta mengetahui tantangan dan hambatan yang akan dihadapi saat memasuki masa pensiun dan memahami cara mengatasinya.

3. Peserta mampu mengenali potensi diri dan cara memanfaatkannya agar masa pensiun menjadi masa yang paling menyenangkan.

4. Mengetahui cara mengelola uang pesangon serta asset yang dimiliki di masa pensiun dengan benar, agar dapat dimanfaatkan sepanjang usia pensiun.

5. Mengetahui cara membangun usaha dengan benar, dari mulai memilih jenis usaha, permodalan, pengelolaan dan pengembangannya.

1. Change Mindset.

1. Mengenal mental block dan cara mengatasinya.
2. Perbedaan saat masih menjadi karyawan dan pensiunan.
3. Memahami berbagai hal yang akan terjadi ketika masa pensiun tiba.
4. Memahami kehidupan saat memasuki masa pensiun.
5. Membangun mental positif.
6. Rahasia membangun kehidupan di masa pensiun yang sehat, bahagia dan sejahtera.

Financial Planning.

1. Memanfaatkan uang pesangon secara maksimal.
2. Menganalisa usia uang pesangon yang diterima saat pensiun
3. Memahami perbedaan Keinginan dan Kebutuhan.
4. Menganalisa dana dari asset yang dimiliki setelah masa pensiun.
5. Mengenal dana cadangan.
6. Cara menempatkan modal untuk membangun usaha.
7. Mengenal produk investasi yang aman.
8. Memanfaatkan asset yang dimiliki untuk dimonetisasi.
9. Menjadikan asset dan uang pesangon sebagai modal awal.

Kiat Membangun Usaha.

1. Menganalisa passion, hoby dan potensi diri yang dapat dijadikan sebagai modal awal untuk membangun aktivitas di masa pensiun.
2. Mengenal peluang beraktivitas di masa pensiun: (1) kembali bekerja sebagai karyawan; (2) Memanfaatkan potensi diri sebagai trainer/konsultan/dosen atau (3) membangun usaha (wira usaha).
3. Mengenal hubungan antara risiko dan potensi keuntungan dalam membangun usaha.
4. Kiat mencari mitra usaha yang bisa diajak bekerja sama.
5. Menganal jenis usaha yang cocok dilakukan oleh pensiunan.
6. Mengenal perbedaan franchise dan usaha dengan brand sendiri.
7. Teknik marketing sederhana untuk memperkenalkan produk dan meningkatkan jumlah pelanggan.
8. Do & Don’t (yang boleh dan tidak boleh dikerjakan) saat menekuni bidang wirausaha.
9.  

Roleplay & Group Coaching.

1. Simulasi membangun usaha ketika akan memasuki masa pensiun.
2. Sharing dan diskusi tentang hasil simulasi.
3. Group Coaching tentang aktivitas setelah memasuki masa pensiun.

Kunjungan Usaha

Adalah mengunjungi lokasi usaha (diutamakan) milik pensiunan yang sukses. Adapun kriteria lokasi kunjungan usaha yang dikunjungi adalah:

1. Milik pensiunan.
2. Keuntungan lebih besar dibanding saat dia masih jadi pegawai.
3. Mudah dilaksanakan (applicable).
4. Berpeluang untuk untuk jadi ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).

Kunjungan Wisata

Kunjungan wisata ini tidak hanya sekedar jalan-jalan, tapi akan mengunjungi lokasi wisata yang berpeluang untuk dijadikan sebagai aktivitas usaha setelah memasuki masa pensiun. Atau bahkan bisa bekerjasama dengan pengelola wisata

1. Wasta Gunadi, S.Sos., M.Ikom, LCPC, CPS.

Pernah menjadi karyawan Jasa Marga selama 35 tahun (1987-2022). Selama di Jasa Marga pernah sebagai Kepala Humas (Corporate Secretary) dan Kepala Operasional  Pelatihan (Jasa Marga Learning Institute). Profesi trainer sudah dijalani jauh sebelum memasuki masa pensiun. Latar belakang formalnya di bidang Komunikasi, baik S-1 maupun S-2. Sebagai trainer tersertifikasi BNSP, dan Certified Coach dari Loop Institute of Coaching. Juga ada beberapa sertifikasi lain yang mendukung. Aktivitasnya di masa pensiun selain sebagai Trainer dan Coach serta  pemilik lembaga pelatihan, dia juga memiliki usaha Rumah Kost, Tour & Travel dan Marchendise Kulit. Sebagai trainer pernah diminta sebagai narasumber di beberapa perusahaan, antara lain: Pertamina Hulu Energi, Jasa Marga, Angkasa Pura 2, Eiger, KSEI, BEJ, Trakindo, BCA dan perusahaan lainnya.

2. R. Joko Purwanto, MM, CFP, IPP, CNNLP, CH

Trainer dengan latar belakang perbankan sejak tahun 1996 hingga 2015 ini,  pernah berprofesi sebagai karyawan di Bank CIMB Niaga, Bank Ekonomi Raharja dan Bank Danamon. Setelah pensiun dini dari perbankan, Joko beralih profesi sebagai konsultan keuangan, praktisi asuransi dan pendamping UMKM (certified). Beberapa perusahaan yang pernah mengundangnya sebagai narasumber diantaranya adalah: PT Sarana Multi Infrstructure (Persero), Kementerian Perindustrian, PT Tiga Raksa Staria, PT Suluh Dunia, Reksadana serta perusahaan swasta dan BUMN lainnya.

3. Henky Eko Sriyantono, ST, MM

Tidak banyak karyawan yang berani memutuskan untuk pensiun dini saat karirinya sedang di puncak. Sebagai karyawan di PT Jasa Marga (Persero), memiliki rekam jejak dan karir cemerlang, dia memutuskan pensiun dini saat menjabat sebagai Senior Manager di Related Business Development Division. Pilihannya untuk konsentrasi di bidang kuliner ternyata membawa keberuntungan hingga sekarang. Pemilik Franchise Bakso Malang Cak Eko ini kini memiliki lebih dari 150 gerai bakso yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia, bahkan merambah sampai di Timor Timur.   Saat ini usahanya bukan hanya Bakso Malang, tapi sudah melakukan ekspansi bisnis di bidang konveksi, toko roti, juga yang terbaru membuka franchise Bakso Kobis. Ini adalah jenis bakso yang diperuntukkan bagi pecinta kuliner bakso dengan harga yang lebih ekonomis.

Bagi perusahaan atau instansi Pemerintah/Swasta yang berminat untuk menyelenggarakan pelatihan ini secara swakelola (in house training) kami siap menjadi mitra pembelajaran bagi perusahaan yang membutuhkan. Agar penyampaian materi bisa lebih efektif, maka jumlah peserta untuk inhouse training minimal 20 orang, dan maksimal 40 orang.

Kelebihan yang diperoleh jika pelatihan ini diselenggarakan secara in house adalah sbb:

1. Materi pelatihan, termasuk roleplay bisa disesuaikan dengan kondisi lingkungan perusahaan.
2. Karena latar belakang peserta lebih homogen, maka penyampaian materi bisa lebih detail, sesuai dengan keinginan perusahaan.
3. Dari sisi biaya juga lebih efisien, karena pelatihan bisa diselenggarakan di kantor atau di kota yang diinginkan.